Di banyak tempat, ibadah kurban menjadi rutinitas tahunan. Disiapkan, disembelih, lalu dibagikan. Tapi di satu sudut kota Malang, ada pendekatan berbeda yang mulai dilakukan. Bukan hanya soal daging, bukan pula semata formalitas ibadah. Yang dibangun adalah nilai. Yang ditanam adalah adab. Yang disampaikan bukan hanya daging, tetapi juga rasa kepedulian sosial yang tumbuh sejak dini.
Melalui program Kurban Impianku 2025, KB-RA IT Impianku Malang dan Gerakan Ayo Berwakaf menggabungkan dua hal yang sering berjalan sendiri-sendiri: pendidikan dan distribusi sosial. Program ini didesain bukan hanya untuk menyalurkan daging kurban ke masyarakat kurang mampu di sejumlah wilayah sekitar Malang, tapi juga sebagai bagian dari proses pendidikan karakter bagi para siswa mereka — anak-anak usia dini yang sedang menempuh hafalan Quran.
Ada hal yang cukup unik. Dalam program ini, proses distribusi daging dilakukan melibatkan para siswa KB-RA IT Impianku sendiri. Mereka adalah anak-anak kecil yang sedang belajar menghafal Juz 30, dan kali ini, diajak langsung untuk menyampaikan amanah kurban kepada masyarakat.
Tentu saja mereka tidak berjalan sendiri. Didampingi guru dan relawan, mereka mengantar paket daging ke rumah-rumah warga di Tunjungsekar, Tasikmadu, Polowijen, Blimbing, Karangploso, dan Kepuharjo — wilayah-wilayah yang selama ini cenderung luput dari distribusi kurban besar.
Ini bukan tentang jumlah. Tapi tentang pengalaman. Bagi para siswa, ini adalah pelajaran tentang empati, kesederhanaan, dan makna berbagi. Dan bagi masyarakat, ini adalah bentuk perhatian yang mungkin tidak datang setiap tahun.
Walaupun Kurban Impianku tahun ini mulai dijalankan secara lebih terstruktur, kegiatan sosial bukan hal baru bagi KB-RA IT Impianku. Pada Ramadhan 2025 lalu, mereka menjalankan program Senyum Ramadhan Impianku yang berhasil menyalurkan 208 paket sembako dan ratusan barang layak pakai ke masyarakat sekitar sekolah. Program tersebut berjalan lancar, transparan, dan mendapat respon positif dari berbagai pihak.
Hal ini menjadi bukti bahwa pelaksanaan program sosial di bawah Yayasan Harapanku Malang telah memiliki sistem dan jaringan kerja yang jelas, walaupun dijalankan oleh lembaga pendidikan dengan sumber daya terbatas.
Di tengah maraknya institusi pendidikan yang lebih fokus pada pencapaian akademik semata, pendekatan yang dilakukan oleh KB-RA IT Impianku terasa berbeda. Pendidikan di sini tidak hanya menekankan pada hafalan, angka, atau prestasi kompetitif, tetapi juga pada pengalaman nyata yang membentuk karakter.
Melibatkan anak-anak dalam proses distribusi kurban adalah langkah nyata dalam membangun literasi sosial, yang selama ini jarang menjadi bagian dari kurikulum pendidikan usia dini.
Dalam pelaksanaannya, program ini membuka kesempatan bagi siapa pun yang ingin berkurban dengan harga yang rasional dan prosedur yang akuntabel. Seluruh hewan kurban dipastikan sehat, disembelih sesuai syariat, dan distribusinya didokumentasikan. Donatur akan menerima laporan lengkap, termasuk foto dan titik distribusi.
Penerima manfaat telah dipetakan berdasarkan survei lokal dan koordinasi dengan tokoh masyarakat setempat, memastikan daging kurban benar-benar sampai ke tangan mereka yang membutuhkan.
Jika Anda sedang mempertimbangkan tempat terbaik untuk menunaikan ibadah kurban tahun ini, pertimbangkanlah sebuah pilihan yang tidak hanya amanah, tapi juga menghadirkan nilai tambah—bagi penerima, bagi generasi penerus, dan bagi Anda sendiri.
Di Kurban Impianku, kurban Anda tidak berhenti di penyembelihan.
Ia terus hidup sebagai pelajaran, pengalaman, dan jejak kebaikan yang lebih luas.
Berikan makna yang lebih dalam pada ibadah kurban Anda.
Bukan hanya untuk berbagi daging, tapi juga untuk membentuk nilai—sejak dini.
-
April, 14 2025
Campaign is published